Kamis, 01 September 2016

TERJEMAH KITAB WASHIYATUL MUSHTOFA (Fasal. Menerangkan Tentang Wudlu dan Shalat)

Segala puji saya haturkan kehadirat Allah yang menjadi Tuhan semua alam. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada pemimpin kita nabi Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. (Ayat Al-Qur’an) ini merupakan wasiat atau pesan Nabi Muhammad kepada sahabat Ali bin Abi Thalib Karromallahu wajhah. 

 

Sahabat Ali berkata: “Rasulullah mengajakku, kemudian, aku menyepi bersama beliau di kediamannya, dan beliau berkata:

Wahai Ali, kedudukanmu di sisiku sebagaimana kedudukan Nabi Harun di sisi Nabi Musa. Hanya saja tidak ada nabi setelah aku. Hari ini aku berwasiat padamu yang jika kau menjaganya, maka kau akan hidup terpuji dan mati syahid serta kau akan di bangkitkan oleh Allah pada hari Qiyamat dengan keadaan ahli fiqih dan alim”.

Wahai Ali: “Barang siapa memakan barang halal maka bersihlah agamanya, lunak hatinya, dan da’wahnya tidak terhalang”.

Wahai Ali: “Barang siapa makan barang Subhat (belum jelas pemiliknya) maka tidak jelas agamanya dan gelap hatinya. Dan barang siapa makan barang Haram, maka matilah hatinya, tipis agamanya, lemah keyakinannya, dan Allah akan menghalangi da’wahnya serta sedikit ibadahnya”.

Wahai Ali: “Jika Allah murka pada hambanya, maka ia akan diberi rizqi berupa barang Haram dan jika murka tersebut sudah memuncak, maka Allah akan mengutus syetan kepadanya yang memberinya barokah, menemaninya, menyibukkannya dengan urusan-urusan agama, dan mempermudah baginya urusan- urusan duniawi”. Allah berfirman:
• Setiap orang yang berjalan kaki untuk mencari harta haram maka syetanlah yang menjadi temannya
• Setiap orang yang berkendaraan untuk mencari harta haram, maka syetanlah yang menjadi boncengannya
• Setiap orang yang lupa untuk menyebut nama Allah ketika melakukan hubungan intim, maka Syetanlah yang menjadi yang menyertai putranya
Demikianlah firman Allah – Syetan akan menyertai harta dan anak mereka.

Wahai Ali: “Allah tidak akan menerima shalat tanpa wudlu, dan Shadaqah dari barang haram”

Wahai Ali: “Kualitas agama seorang mu’min senantiasa bertambah selama dia tidak mengonsumsi barang haram, dan orang yang menjauhi Ulama maka akan mati hatinya, dan ia buta akan keta’atan pada Allah”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang membaca Al-Qur’an tapi ia tidak menghalalkan kehalalannya dan tidak mengharamkan keharamannya maka ia termasuk orang-orang yang membuang Al-Qur’an di belakang punggungnya”.

Fasal. Menerangkan Tentang Wudlu dan Shalat
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai Ali, aku akan menjelaskan tentang menyempurnakan wudlu, sesungguhnya itu adalah separuh Iman, jika kau berwudlu maka janganlah berlebih-lebihan dalam menggunakan air, dan jika kau selesai bersuci, maka bacalah ayat (Ayat Al-Qur’an) Sebanyak 10 kali setelah membasuh kedua kaki, niscaya Allah akan memberimu jalan keluar atas masalahmu”.

Wahai Ali: “Jika engkau selesai dari bersuci, maka ambillah air, kemudian usapkanlah ke lehermu, setelah itu, bacalah do’a: “Maha suci engkau, Ya Allah, dengan memujimu aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain engkau, engkau maha Esa, tiada sekutu bagimu, aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu”. Kemudian lihatlah ke bumi dan berdo’alah: “Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Mu”. Sesungguhnya orang yang membaca do’a tersebut, maka Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya baik yang besar, maupun yang kecil.”

Wahai Ali: “Sesungguhnya malaikat akan memintakan ampun seseorang selama dia masih dalam keadaan suci dan tidak hadats”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang mandi pada hari Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosanya antara Jum’at ini sampai jum’at yang berikutnya, dan menggantinya dengan pahala di kuburnya, serta memberatkan timbangan amal baiknya”.

Wahai Ali: “Pakailah siwak, karena siwak memiliki 24 ke’utamaan baik di dalam tubuh maupun agama.

Wahai Ali: “Lakukanlah shalat pada waktunya karena merupakan sumber segala keutamaan dan puncak segala ibadah”.

Wahai Ali: “Jibril berharap untuk menjadi anak adam di sebabkan 7 perkara yaitu:
1. Shalat 5 waktu dengan berjama’ah.
2. Berkumpul di 1 majelis bersama ulama’.
3. Menjenguk orang sakit.
4. Mengantarkan jenazah.
5. Memberi minum orang yang membutuhkan.
6. Mendamaikan 2 orang yang berselisih.
7. Memulyakan tetangga dan anak yatim.

Wahai Ali: “Shalatlah pada malam hari walau hanya seperti orang yang memerah sapi (sebentar), orang yang shalat pada malam hari adalah orang yang paling bagus wajahnya”.

Wahai Ali: “Jika kau takbir hendak shalat, maka renggangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu sampai lurus dengan kedua pundakmu, dan jika engkau takbir, letakkanlah tangan kananmu di atas tangan kirimu tepat di bawah pusarmu. Dan jika engkau Ruku’ letakkanlah kedua tanganmu di atas lututmu dan renggangkanlah jari-jarimu”.

Wahai Ali: “Bersegeralah melakukan shalat shubuh, lakukanlah shalat maghrib setelah terbenamnya matahari seperti halnya memerah sapi (sebentar). Sesungguhnya demkian itu adalah perbuatan para nabi”.

Wahai Ali: “Lakukanlah shalat berjama’ah, karena itu disisi Allah seperti pahalanya sama dengan melakukan Haji”. Tidaklah suka melakukan Shalat berjama’ah, kecuali mu’min yang benar-benar dicintai Allah. Dan tidaklah suka meninggalkan shalat berjama’ah, kecuali orang munafik yang benar-benar dibenci Allah.

Wahai Ali: “Hamba yang paling di cintai Allah adalah hamba yang Selalu bersujud dan berdo’a dalam sujudnya: Ya Rabbi, sesungguhnnya aku telah mendzolimi diriku sendiri Maka ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang berhak Mengampuni dosa- dosa kecuali engkau”.

Wahai Ali: “Dirikanlah shalat dhuha baik ketika berpergian maupun ketika di rumah. esungguhnya ketika hari kiamat Datang, maka sebuah suara memanggil dari atas surga, “Di Manakah orang-orang yang telah melakukan shalat Dhuha ?”.Masuklah dari pintu Dhuha dengan aman dan sentosa”. Dan Allah takkan mengutus seorang nabi, kecuali ia Memerintahnya untuk mendirikan shalat Dhuha.

Wahai Ali: “Di antara kemulyaan orang mu’min adalah: Istri yang penurut, shalat berjamaah dan tetangga Yang mencintainya.

Wahai Ali: “Jagalah wasiatku sebagaimana aku menjaganya dari Jibril yang diturunkan dari Allah. Maha Suci Nama-nama-nya dan tiada Tuhan selain dia.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : TERJEMAH KITAB WASHIYATUL MUSHTOFA (Fasal. Menerangkan Tentang Wudlu dan Shalat)

0 komentar:

Posting Komentar