Di akhir dialog, GMJ meminta Habib Rizieq untuk bicara, dan Saut Situmorang pun mempersilakan.
Habib Rizieq pun mengingatkan Para Pimpinan KPK bahwa selama ini
Pimpinan KPK sejak didirikan hingga masa kepemimpinan Bambang Widjayanto
dan Abraham Samad selalu menyambut rakyat yang datang melapor, apalagi
jika yang datang para Habaib dan Ulama serta Tokoh, bahkan diterima
dalam ruang yang luas, sehingga bisa menerima hingga 30 sampai 40 orang
dengan waktu yang juga leluasa.
Karenanya, Aksi Massa di KPK selama ini selalu berlangsung singkat dan
damai, karena pimpinannya kompromis dan dialogis dengan rakyat, sehingga
saat KPK dihujat dan mau dituntut bubar pihak-pihak tertentu, maka
rakyat pun, termasuk para Tokoh GMJ, secara bersama-sama membela KPK.
Habib Rizieq juga mengingatkan bahwa sikap KPK yang tidak mau terima
perwakilan pendemo sangat berbahaya, karena bisa memicu bentrok antara
pendemo dengan polisi, sehingga bisa melahirkan tindak anarkis yang sama
sekali tidak diinginkan.
Selain itu, Habib Rizieq juga menjelaskan bahwa kemarahan beliau di awal
pertemuan tadi karena merasa KPK ingin mengadu domba antara Pendemo
dengan Polisi.
Di akhir pembicaraan, Habib Rizieq secara polos apa adanya menyampaikan
bahwasanya lebih baik beliau yang berkelahi duel satu lawan satu dengan
Saut Situmorang dari pada para pendemo yang bentrok dengan polisi.
SITUMORANG MINTA MAAF
Saut Situmorang pada akhirnya secara jantan dan terbuka meminta maaf,
dan usai dialog beliau langsung berdiri menghampiri Habib Rizieq
bersalaman erat, serta beliau berjanji akan mempelajari dan mendalami
kasus Ahok secara cermat dan teliti, sesuai perundang-undangan, serta
beliau menjamin bahwa tidak ada satu pihak pun yang bisa mengintervensi
KPK.
Saut Situmorang pun menyalami semua anggota delegasi dengan hangat.
Semua pihak keluar ruangan dengan senyum bahagia, karena sudah saling
memaafkan.
Alhamdulillaah ...
0 komentar:
Posting Komentar